Bincang-bincang tentang aktifitas fisik untuk usia dini
Anak-anak memiliki karakteristik yang unik, gaya belajar yang berbeda-beda, dan kemampuan yang beranekaragam
Jumat, 08 Mei 2020
Senin, 20 April 2020
PERMAINAN TRADISIONAL
PERMAINAN TRADISIONAL
Seiring
dengan berkembangnya teknologi, kini permainan
permainan yg dulu sering kita mainkan waktu kecil telah mulai
terlupakan. dapat kita lihat saat ini bahwa kenyataannya anak kecil
jaman sekarang sudah mulai bermain dengan hal hal yang berbau
tekhnologi. Banyak pula aplikasi PERMAINAN yang dikembangkan pada android atau OS. Berikut ini permaian yang menjadi LEGEND yang sangat popular dimasa saya kanak-kanak.
1.Benteng
Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.
Cara Bermain:
Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilaryang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggotalawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dariwaktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing.
Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
2. Petak Umpet
Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.
Cara Bermain:
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya Inglo, di daerah lain menyebutnya bon dan ada juga yang menamai tempat itu Hong). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 10 sampai 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh Inglo atau Bon atau Hong, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju Inglo, Bon atau Hong, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
3.
Egrang
Egrang
atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang
agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan
adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat
berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan
berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir
maupun pantaiatau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas
jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang,
atau tanah yang bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan
tahun.
Egrang
di Indonesia biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi
lain juga dimainkan pada saat upacara sunatan.
4. Kelereng
Kelereng
dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola
kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan
anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya setengah inci
(1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi,
untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Cara
Bermain:
Bentuk
permainan yang biasa dimainkan adalah main porces. Cara permainannya
dengan menggambar segitiga sama kaki ditanah kemudian masing-masing
pemain meletakkan sebuah kelerengnya diatas gambaran segitiga
tersebut. Buah pasangan namanya, buah kelereng yang dipertaruhkan.
Peserta, tergantung jumlah pemain. Biasanya paling sedikit tiga
pemain dan paling banyak idealnya enam pemain. Kalau lebih dari itu
dibuat dua kelompok. Permainan dimulai dengan cara masing-masing
pemain menggunakan sebuah kelereng sebagai gacoannya lalu melempar
buah pasangan tersebut dari jarak dua atau tiga meter .Pemain secara
bergantian melempar sesuai urutan berdasarkan hasil undian dengan adu
sut jari tangan Pelemparan gaco dilakukan dengan membidik dan
melempar keras dengan maksud mengenai buah pasangan atau agar hasil
lemparan mendarat dilapangan permainan terjauh.
Selanjutnya
yang mengawali permainan adalah siapa yang berhasil mengenai buah
pasangan, dialah mendapat giliran pertama.. Kalau tidak ada yang
mengenai buah pasangan ,maka yang mulai bermain adalah gacoannya yang
terjauh. Pemain harus berusaha menghabiskan buah pasangan diporces
pada saat giliran bermain. Ada yang sekali giliran main sudah mampu
menghabiskan semua buah pasangan. Tanda dia pemain yang terampil.
Berbagai taktik untuk menang dilakukan ,antara lain kalau tidak mau
memburu gacoan lawan , maka pilihannya adalah menembakkan gacoan
ketempat yang kosong untuk disembunyikan agar tidak dapat dimatikan
oleh lawan-lawan main. Pemain yang mampu menghabiskan buah pasangan
terakhir dilanjutkan berburu menembak gacoan lawan . Pemain yang
gacoannya kena tembak maka gacoannya mati ,selesailah permainannya
pada game tersebut.
5. Lompat Tali
Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Cara Bermain:
Permainan lompat tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya.
Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas lutut pemegang tali; (2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.
6. Gatrik
Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.
Cara Bermain:
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.
7. Boi-Boian
Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang.
Cara Bermain":
Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.
8.
Ular Naga
Ular
Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar
rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang
atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di
bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa
juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD).
Cara
Bermain:
Anak-anak
berbaris bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di
belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang
di mukanya. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain
sebagai "induk" dan berada paling depan dalam barisan.
Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai "gerbang",
dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas
kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanya dipilih
dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik
permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Barisan
akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang
berjalan-jalan dan terutama mengitari "gerbang" yang
berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu. Pada
saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan
melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis,
seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh
"gerbang".
Setelah
itu, si "induk" --dengan semua anggota barisan berderet di
belakangnya-- akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua
"gerbang" perihal anak yang ditangkap. Seringkali
perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini
saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh
memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya,
ditempatkan di belakang salah satu "gerbang".
Permainan
akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali
bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang
ditangkap. Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga
"induk" akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau,
anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut
malam.
9.
Engklek
Permainan
engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan
pada bidang–bidang
datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak
kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak
berikutnya.
Permainan
engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan
di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus
mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah,
menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan
kiri diberi lagi sebuah segi empat.
Cara
Bermain:
10. Pletokan
Pletokan dibuat dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.
Cara Bermain:
Cara menembak adalah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar ± 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana perang-perangan.
11.Congklak
Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Cara Bermain:
Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
12. Gasing
Gasing / Gangsing / Panggal adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali.
Cara Bermain:
Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.
Cara:
1. Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
2. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat sambil berputar.
13. Bekel
Permainan bekel umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan tapi permainan ini juga bisa dimainkan oleh anak laki-laki. Bekel merupakan permainan melontarkan bola ke atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat bersamaan harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan tingkat kesulitan yang dijalankan.
14.
Layangan
Layang-layang,
layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan
lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan
terhubungkan dengan tali ataubenang ke daratan atau pengendali.
Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan anginsebagai alat
pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan,
layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu
memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta
media energi alternatif.
15.
Main Bola
Permainan
ini sama seperti permainan sepak bola pada umumnya.. Yang membedakan
adalah jumlah pemain dari masing masing tim yang kadang seadanya. Sering juga dimainkan di sawah atau ladang pada masa itu. Peraturan yang ada dalam permainan juga tidak terikat alias
tergantung kesepakatan bersama. Sekarang sudah mulai jarang terlihat
anak anak kecil yang bermain bola karena sudah jarangnya lapangan
luas terutama di kota kota besar.
Permainan Hitz Era 90an
Beberapa permaianan ini buka merupakan permainan tradisional, namun permainan ini pernah menghiasi kehidupan anak-anak diera 90an
1. Monopoli
Monopoli
adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Bisa dikatakan monopoli adalah permaian di masa lalu, yang kini dikembangkan dengan moderenisasi tampilan.
Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan
melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem
ekonomi yang disederhanakan.
Cara
Bermain:
Setiap
pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya,
dan apabila ia mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain
lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila
petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar pemain itu uang
sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.
2. Ular tangga dan Ludo
Permainan ini permaianan ular tangga ini terdiri dari dadu, orang/orangan sebagai tanda, hampir mirip dengan ludo, namun yang membedaan adalah gambar pada kertas bermainnya. yang seru dari permaianan ini apabila kita tidak beruntuk, meskipun sudah hampir dipuncak, bisa langsung merosot kembali ke start.
3.
Gamebot
Permainan
ini sangat terkenal hampir di setiap SD di seluruh Indonesia para era
di bawah tahun 2000. Nama sebenarnya dari permainan ini adalah
Gameboy Cuma entah kenapa disini lebih terkenal dengan sebutan
Gamebot. Uniknya game ini disewakan ditiap sekolah oleh abang abang
yang jika waktu bermain kita telah habis maka si abang pemilik
gamebot akan menarik tali yang terikat pada gamebot yang artinya
gamebot tersebut harus disimpan.
4.Tamagotchi
Binatang
kesayagnan bernama Tamagotchi muncul di atas pemandangan konsol
permainan. Pemilik menikmati permainanya dengan memelihara Tamagotchi
itu, misalnya memberi makanan, membersihkan kamar Tamagotchi, bermain
dengan Tamagotchi ddl. Tamagotchi dalam keadaan menyenangkan waktu
berkomunikasi dengan baik. Tetapi Tamagotchi menjadi marah kalau
pemelihara meleleikan pemeliharaan. Keadaan terburuk, Tamagotchi bisa
mati pun. Dengan memelihara seperti ini, Tamagotchi mengubah bentuk
diri ke Oyajitch (Tamagatchi berbentuk Oyaji), Nyorotchi
(Tamagotchi berbentuk ular)" dan lain-lain yang sifatnya dan
bentuknya bermacam-macam. Bagaimana Tamagitchi mengubah diri
dipengaruhkan oleh cara pemeliharaan, berat badannya dan suasana
hatinya. Lain-lainnya, konsol permainan ini bisa dipakai untuk arloji
saja.
5. Tazos
Tazos adalah mainan anak berupa disk kecil yang biasanya bergambar tokoh-tokoh kartun anak-anak. Tazos pertama kali dibuat oleh Frito-Lay, yaitu sebuah perusahaan yang merupakan anak perusahaan dari Pepsi Ltd yang berada di Amerika.
Tazos dibuat sebagai mainan hadiah snack ringan pada masa itu (walaupun ada yang menjual tazos secara terpisah). bagi anak-anak, mengoleksi tazos adalah satu hal yang sangat menarik, hal ini kemudian memicu kenaikan penjualan produk-produk yang memberikan hadiah tazos pada setiap penjualanya.
Karna kesuksesanya itulah maka kemudian tazos menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan produk anak-anak, bahkan di tahun 1992 , terjadi invasi besar-besaran dimana tazos mulai dipakai di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
bentuk Tazos sendiri sebetulnya bermacam-macam, mulai dari lingkaran, segi delapan, sampai lingkaran bergerigi (bentuk inilah yang paling terkenal di Indonesia). bahan dasar pembuatanya pun bermacam-macam. ada yang dibuat dari plastik,seng, dan bahkan beberapa seri telah dihasilkan dari karton atau aluminium (seperti Australian Yu-Gi-Oh! Metallix seri. Tazos mulai menampilkan gambar-gambar karakter Looney Tunes, tetapi di seluruh dunia juga fitur Pokémon, The Simpsons, Star Wars, AFL dan NRL, Beyblades dan banyak lagi.
Tazos bisa dikoleksi dengan membeli produk makanan yang meberi hadiah tazos, atau dengan memainkanya (dimainkan dengan teman kita, jadi intinya kalo kita menang, tazos teman kita menjadi milik kita).
Di Indonesia sendiri, tazos bisa didapatkan dengan membeli makanan ringan chiki.
6. BEPE alias Boneka Kertas
Jenis mainan ini menjadi mainan wajib anak anak perempuan era tahun 2000 ke bawah.. Bentuknya bermacam macam, ada yang Barbie, Sailormoon, sampai dengan tokoh disney
Reference
Berbagai Sumber
x
Keterlambatan Berjalan Pada Anak, Penyebab dan Penanganan
Keterlambatan
Berjalan Pada Anak, Penyebab dan Penanganannya
Kebanyakan
orang tua mengharapkan anaknya bisa berjalan lebih cepat dibandingkan
anak lainnya. Namun ternyata perkembangan motorik khususnya
kemampuan berjalan usia normal anak bisa berjalan sebenarnya
bervariasi mulai dari usia 9 bulan sampai 18 bulan. Orang tua harus
mulai kawatir ketika anak tidak bisa berjalan ketika
usianya sudah mencapai 18 bulan. Memang bisa berjalan saat usia 15-18
bulan adalah masih dalam batas normal tetapi biasanya anak seperti
ini mempunyai gangguan motorik kasar dan gangguan keseimbangan yang
ringan yang akan lebih baik diberikan intervensi dan stimulasi sejak
dini.
Pada
umumnya anak terlambat jarang disertai keterlambatan gerakan motorik
kasar lainnya dan gangguan keseimbangan. Seringkali orangtua atau
beberapa dokter menganggap anak tidak percaya diri atau trauma
saat berjalan. Padahal sebagian dari anak tersebut mengalami
keterlambatan motorik kasar dan gangguan keseimbangan baik dalam
tingkat yang ringan atau yang tidak ringan. Sebaiknya orangtua
memperhatikan perkembangan motorik kasar, gangguan vestibularis dan
gangguan sensoris pada anak yang sering menjadi pneyebab anak
terlambat berjalan.
Perkembangan
Gerakan Motorik Normal
6-8
bulan: Duduk
dan merangkak dengan dua dengkul kaki.
12-18
bulan: Berdiri
tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke perabotan di rumah,
Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan 10-20 menit tanpa
bantuan.
18-24
bulan: Berjalan
tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan, Membawa mainan besar
sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan, Menemukan cara
sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga dengan bantuan.
24-36
bulan Umumnya
mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun tangga dengan
menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.
Penyebab
Tersering
Ketidakmatangan
Persarafan Kemampuan
anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan
syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan,
syaraf-syaraf yang ada di pusat susunansyarat belum berkembang dan
berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol
gerakan-gerakanmotorik. Pada usia ± 5 tahun syaraf-syaraf ini sudah
mencapai kematangan, dan menstimulasiberbagai kegiatan motorik.
Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti
berjalan,berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila
dibandingkan dengan otot-otot halusyang mengontrol kegiatan motorik
halus, seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusunpuzzel
, memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah
liat, dan sebagainya.
Gangguan Vestibularis
atau keseimbangan Pada
anak yang mengalami Dysfunction of sensory integration (DSI) sering
mengalami gangguan keseimbangan Gangguan keseimbangan yang terjadi
ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Gangguan
keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang,
menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan
kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift atau eskalator. Anak
tidak suka naik umumnya di dalam mobil. Anak mungkin tidak kooperatif
sebagai upaya menghindari sensasi yang membuat anak terganggu. Anak
yang underreactive untuk input vestibular tampaknya tidak pusing
bahkan setelah berputar untuk waktu yang lama, dan tampaknya
menikmati gerakan cepat seperti berayun. Bila berjalan
terburu-buru, gerakannya canggung, mudah tersandung atau jatuh.
Dia mungkin tidak membuat upaya untuk menangkap dirinya sendiri
ketika dia jatuh. Anak tampak kesulitan memegang kepalanya sambil
duduk. Anak tidak cenderung untuk melakukannya dengan baik dalam
olahraga. Dia mungkin memiliki gaya canggung, atau gerakan yang tidak
biasa ketika bergerak lengan atau kepala. Biasanya juga
disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi
visual-spasial yang khas.
Keterlambatan
ringan perkembangan motorik kasar Seorang
anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam duduk
dan merangkak. Namun sayangnya, keterlambatan ini bukanlah hal
pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini
penyebabnya, maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang
berbeda dan mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian
perkembangan motoriknya. Biasanya juga disertai keterlambatan
membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.
Gangguan
sensoris.
pada anak tertentu anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan
dan kaki. Sehingga hal ini memgakibatkan anak sering jinjit. Selama
ini jalan jinjit atau Tip Toe masih belum diketahui penyebabnya.
Meskipun bukan karena kelainan anatomis. Selama ini orangtua
menganggap hal itu adalah memang perilaku anak. Pada anak dengan
gangguan sensoris raba biasanya disetai gangguan sensoris suara dan
cahaya. Gangguan sensoris suara biasanya anak takut dan tidak nyaman
ketika mendengar suara dengan frekuensi tertentu seperti suara
blender, suara bayi menangis, suara gergaji listrik. Gangguan
sensoris cahaya bioasanya anak sangat sensitif terhadap cahaya terang
dan sinar matahari.
Penyebab
Jarang
Gangguan
persarafan Gangguan
persarafan berat akibat kelainan di otak seperti paska infeksi otak,
tumor atau kelainan organ otak seperti tumor, hidrosefalus , infeksi
kehamilan, gangguan paska persalinan seperti bayi lahir tidak
menangis, infeksi berat (sepsis)
Urutan
Pada
usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat
kompleks, yaitukemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik
dengan seimbang seperti berlari sambi lmelompat, mengendarai sepeda.
Latihan
Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan
motoriknya perlu dilakukan latihan dengan bimbingan guru.
Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus. Kebutuhan untuk
bergerak dan kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan terdapat pada
tiapinsan sejak dilahirkan. Kedua kebutuhan tersebut dapat disalurkan
dengan bermain, melalui prgorampelatihan gerakan bagi anak usia dini.
Motivasi
Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan
motivasi yang datang dariluar. Misalnya, dengan memberikan kesempatan
pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan gerakmotorik serta
menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan
anak.Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak pada usia
muda mengandungimplikasi terhadap pentingnya perkembangan
keterampilan gerak anak. Kurangnya kesadaran orangdewasa termasuk
guru-guru akan hal ini mengakibatkan langsung terhadap berkurangnya
keuntunganyang dapat diperoleh, terutama untuk mencegah pengaruh yang
menghambat tumbuh-kembang anaksecara keseluruhan.d.
Pengalaman
Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.
Latihan danpendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi
pengayaan gerak, pemberian pengalamanyang membangkitkan rasa senang
dalam suasana riang gembira anak.
Kurangnya
keinginan dan Kesempatan.
Jika si kecil tumbuh dan berkembang secara normal terlepas dari
keterlambatannya berjalan, mungkin saja si kecil belum cukup memiliki
keinginan ataupun kesempatan untuk berjalan.
Tonus
Otot. Gangguan
tonus otot berupada hipotonia dan Hipertonia dapat menyebabkan
gangguan saat berjalan. Hypotonia atau kondisi yang ditandai dengan
penurunan berat otot dan Hypertonia atau kondisi yang ditandai dengan
kenaikan berat otot juga dapat membuat anak sulit berjalan. Hypotonia
menyebabkan
seorang anak akan sulit memiliki keseimbangan dan kontrol atas
gravitasi. Sebaliknya, hypertonia
atau
jika ada kelompok otot tertentu aktif maka kemungkinan anak akan
memiliki tubuh yang kaku dan sulit mempertahankan keseimbangan.
Masalah
pada panggul.
Meskipun kasus ini jarang terjadi namun diagnosa dokter menyebutkan
bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi penyebab anak tidak
berjalan tepat waktu.
Keterlambatan
perkembangan
Keterlambatan perkembangan dapat menyertai gangguan keterlambatan
berjalan padanak di antaranya adalah seperti Retardasi mental atau
Keterbelakangan Mental, Down Syndrome
Faktor
Predisposisi
Keterlambatan
berjalan biasanya sering terjadi pada kelompok anak tertentu seperti
:
Bayi
prematur
Obesitas
atau kegemukan
Bayi
lahir dengan berat bada rendah atau kurang dari 2.500 gram
Anak
dengan gangguan hipersensitif saluraan cerna seperti
Gastropoesepageal refluks, sering muntah, mual atau sering sulit
buang air besar. Keadaan ini sering terjadi pada anak alergi atau
hipersensitif saluran cerna
Sangat
jarang pada anak menderita tumor otak, Retardasi mental dan cerebral
palsy
Penanganan
Jika terjadi
keterlambatan si kecil dalam berjalan, maka langkah awal yanmg
harus dilakukan adalah memastikan adanya gangguan persarafan dengan
melakukan pemeriksaan Neurologis,
penilaian terhadap fleksibilitas sendi, kekuatan otot dan berbagai
gerakan.
Bila
penyebabnya disebabkan karena adanya keterlambatan motorik dan
gangguan keseimbangan maka sebaiknya dilakukan beberapa stimulasi
intervensi latihan untuk memperbaikinya.
Stimulasi
dan intervensi bila dilakukan pada keterlambatan berjalan yang ringan
karena akan berdampak dengan kemampuan motorik lainnya dimasa depan.
Terapi
fisik yang dilakukan tenaga terlatih khususnya Dokter Spesialis Fisik
dan Rehabilitasi untuk kasus dengan gangguan keterlambatan berjalan
ringan hingga berat.
Kriteria
Penggolongan Keterlambatan Berjalan Disertai Intervensinya
Bisa
Berjalan usia 8 bulan-12 bulan :
Kemammpuan berjalan sangat baik dan sangat cepat, biasanya anak
demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat baik.
Pada kelompok ini mungkin tidak perlu intervensi atau stimulasi
karena anak akan belajar berjalan sendiri dengan baik tanpa bantuan.
Bisa
Berjalan usia 12 bulan-15 bulan :
Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata anak seusia. Biasanya anak
demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya normal. Pada
kelompok ini mungkin intervensi atau stimulasi ringan akan lebih
baik,
Bisa
Berjalan usia 15 bulan-18 bulan :
Kemampuan berjalan normal tetapi kurang optimal. Biasanya anak
demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya kurang
begitu baik. Pada kelompok ini perlu intervensi atau stimulasi ringan
agar perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik
Bisa
Berjalan usia 18 bulan-24 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan
motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok
ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar
perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya
dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis
Fisik dan Rehabilitasi
Bisa
Berjalan usia 24 bulan-32 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan
motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan
seperti ini biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf
pusat. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau
stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi
optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan
tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
Belum
bisa berjalan sampai usia 32 bulan :
Kemampuan berjalan terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian
kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk.
Dalam keadaan seperti ini biasanya disertai gangguan neurologis atau
susunan saraf pusat yang sangat berat seperti penderita Cerebral
palsy.Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau
stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi
optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan
tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
Stimulasi
dan Intervensi Motorik Kasar:
Eksplorasi
Ruangan Rumah Anak
diberi kesempatan bereksplorasi ke segala penjuru rumah. Contoh,
saat anak mulai merangkak dan merambat, kurangi penggunaan kata
“jangan” agar tak menghalangi geraknya. Usahakan melepas anak
dari gendongan sesering mungkin, sehingga otot kakinya lebih lincah
bergerak.
Latihan
berjaklan dengan karpet bergambar Gunakan
karpet bergambar atau tempelkan gambar-gambar yang menarik di
lantai.
Minta anak untuk menginjak karpet/lantai. Misalnya, “Ayo Dek,
injak
gambar gajahnya!”
Mainan
mendorong
Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bisa didorong-dorong
juga bisa
membantu anak belajar berjalan.Ajak anak berjalan-jalan
sore atau pagi. Bila kemampuannya masih sangat kurang, orangtua bisa
melakukannya sambil menatih anak.
Sediakan
tongkat berputar
yang bertumpu pada satu poros. Dengan berpegangan pada bilah yang
melintang, secara tak langsung anak berlatih berjalan saat mendorong
bambu tersebut.
Gunakan
Hang bar
seperti yang ada di pusat-pusat terapi. Intinya ada satu benda kokoh
yang digunakan untuk berpegangan saat keseimbangannya masih labil.
Berjalan
mundur Menarik
mainan dari tempatnya membuat anak mengambil langkah mundur supaya
dapat mengambil mainan tersebut. Berikan pengawasan ekstra bila anak
mulai berjalan mundur.
Naik
turun tangga Pegang
tangan satunya saat naik/turun tangga dan biarkan tangan satunya
memegangi pegangan tangga. Jika di rumah tidak ada tangga, manfaatkan
tangga atau undakan di luar rumah, seperi di taman bermain, di hotel,
di rumah sakit, dan lainnya.
Berjalan
jinjit Tunjukkan
pada anak bagaimana cara berjinjit. Lebih mengasyikkan kalau sambil
mendengarkan lagu anak-anak yang riang.
Intervensi
dan Stimulasi Vestibularis atau Kesimbangan
Rotary
Vestibular Movement Sistem
vestibular dirangsang ketika kepala perubahan posisi seperti ketika
seorang anak berubah-putar, hang terbalik, berjalan atau ayunan.
Gerakan Rotary adalah salah satu bentuk yang paling kuat dari
stimulasi vestibular karena menyebabkan perubahan yang cepat dalam
posisi kepala. Hal ini begitu kuat dapat menyebabkan mual atau
pusing. Namun saat dilakukan harus di bawah pengawasan seorang ahli
terapi okupasional, berputar pada sepotong aparat ditangguhkan
seperti ayunan adalah kegiatan pengobatan yang dapat meningkatkan
integrasi sensorik. Kegiatan rotary lainnya termasuk: komidi putaran,
ayunan ban dan menari.
Vertical
Movements atau Gerakan vertikal
Beberapa anak mendambakan stimulasi intens disediakan saat melompat
di atas trampolin. Gerakan naik turun merangsang telinga bagian dalam
dan pada saat yang sama memberikan masukan sensorik ke otot-otot dan
sendi karena mereka kompres bersama. Stimulasi sensorik ini dapat
meningkatkan kesadaran tubuh dan organisasi otak. Kegiatan vertikal
lain yang mengoptimalkan integrasi sensorik termasuk tongkat,
menyelam dan menggantung terbalik saat bermain.
Movement
on Inclines atau Gerakan di tanjakan
Gerakan di tanjakan, terutama ketika anak mempercepat dan berkurang
kecepatannya, menyediakan perubahan kecil dalam posisi kepala, yang
menyediakan rangsangan indra kuat. Terapis okupasi sering menggunakan
kegiatan-termasuk papan skuter gerakan cepat ke bawah sebuah lereng.
Pengalaman vestibular serupa terjadi selama naik eretan, bersepeda
menuruni bukit dan ski. Selain itu, wahana hiburan banyak taman
menawarkan jenis gerakan dengan percepatan dan perlambatan.
Slow
Vestibular Movement Activities Kegiatan Gerakan Lambat vestibular
Beberapa anak dengan gangguan integrasi sensorik seperti Autism,
hiperaktif, impulsif dan pada dasarnya kewalahan oleh
rangsangan sensorik di lingkungan. Anak-anak ini sering keuntungan
dari aktivitas vestibular lambat. Seorang terapis okupasi dapat
menempatkan anak di atas sebuah bola terapi (di perutnya) dan batu
bola bolak-balik dengan lambat, gerakan teratur. Kegiatan lain
vestibular lambat termasuk papan luncur, gerakan lambat di
dalam ayunan ganda atau berayun sisi ke sisi sambil dibungkus dengan
selimut
Prognosis
Anak
dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disetrai keterlambatan
lainnya seperti keterlambatan merangkak, duduk, berlari atau
melompat.
Anak
dengan keterlambatan berjalan biasanya juga disertai gangguan motorik
kasar dan keseimbangan. Pada keadaan ini harus diwaspadai biasanya
anak mudah terjatuh dan tersandung. Saat jatuhpun biasanya anak lebih
tidak bisa menguasai diri sehingga sering terbentur ke[pala atau
dagunya.
Di
masa depan anak dengan keterlambatan berjalan biasanya tidak menyukai
olahraga atau nilai olahraganyua tidak bagus. Anak seperti ini
biasanya hanya senang melihat televisi, main game atau bermain di
dalam rumah. Demikian juga saat sekolah biasanya hanya lebih senang
menonton temannya yang sedang bermain di halaman.
Tetapi pada anak dengan
keterlambatan ringan motorik kasar biasanya akan mempunyai
ketrampilan motorik halus yang sangat baik seperti kerajina tangan,
menggunting, main puzzle, main game atau permainan elektronik
lainnya. Biasanya kekmapuan tangan lebih baik daripada ketrampilan
kaki. Sehingga olahraga yang lebih disukai dan dikuasai adalah tenis,
basket, badminton dibandingkan olahraga lari atau sepakbola.
REFERENCE
Berbagai Sumber
PERANAN GURU DALAM KEGIATAN BERMAIN DI TAMAN KANAK-KANAK
PERANAN
GURU DALAM KEGIATAN BERMAIN DI TAMAN KANAK-KANAK
A. Di taman kanak-kanak
Bermain
adalah kegiatan yang sangat penting bagi anak-anak khususnya anak
usia dini. Bermain merupakan upaya bagi anak untuk mengungkapkan
hasil pemikiran dan perasaan serta cara anak menjelajah
lingkungannya. Bermain juga membantu anak dalam menjalin hubungan
sosial antar anak. Bermain itu menyenangkan karena ketikan bermain
anak-anak bisa bebas mengekspresikan ide-idenya, imajinasinya dan
perasaannya yang terkadang tidak selaras dengan kenyataan yang
sebenarnya.
Kegiatan
bermain ditaman kanak-kanak dapat di lakukan di dalam dan di luar
ruangan.
Bermain di dalam ruangan
Bermain
di dalam ruangan biasanya sedikit lebih tenang, ruang di dalam
sebaiknya di rancang dan di tata sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan apabila terjadi kegiatan
tersebut berlangsung bersamaan diusahakan tidak saling menganggu.
Contoh kegiatan bermain didalam ruangan di antaranya:
1)
bermain balok
Balok-balok
kayu atau plastik merupakan alat permainan yang sangat sesuai sebagai
alat untuk membuat berbagai konstruksi. Berrmain dengan balok sangat
berharga. Melalui bermain dengan balok anak-anak mendapat kesempatan
untuk melatih kerjasama mata, tangan dan koordinasi fisik. Peran guru
dalam kegiatan ini adalah memperkenalkan balok-balok dengan
meletakkan atau menyimpannya sedemikian rupa. Anak-anak harus
membiasakan diri menyimpan kembali balok-balok setelah selesai
menggunakannya. Anak juga harus berbagi dengan anak lain saat mereka
bermain dengan balok.
2)
bermain dramatik
Dalam
bermain dramatik anak berpura-pura menjadi orang lain atau
menggunakan benda tetapi tidak sebagai fungsi sebenarnya. Bermain
dramatik banyak menggunakan fantasi apabila berhubungan dengan orang
yang disekitarnya dan berhubungan dengan apa yang pernah dilihatnya
dari masyarakat sekelilingnya yang biasanya dengan bermain
sosiodrama. Sebaiknya setiap TK mempunyai pusat bermain dramatik.
3)
dengan menggunakan meja
Kegiatan
bermain ini disebut kegiatan meja(table activities). Materi yang
dimainkan dalam kegiatan ini untuk mengembangkan motorik halus dan
koordinasi mata, dan tangan. Materi pada kegiatan meja antara lain
puzzle, tangga silinder dan kubus, menara gelang, lasy, games(halma,
ular tangga, domino, monopoli dan lain-lain) dan materi yang bersifat
akademik seperti melipat, mewarnai, menggunakan pensil, dan kertas.
Bermain
di laur ruangan
Bermain
di luar ruangan lebih banyak menimbulkan suara dan membutuhkan
kekuatan dan lebih bersemangat dalam arti fisik. Bermain di luar
membutuhkan lebih banyak ruang dimana anak dapat berlari, melompat,
bersepeda dan kegaitann lainnya. Guru menyadari bahwa kegaiatan di
luar ruang tidak hanya untuk mengembangakan motorik kasar saja.
Alat-alat bermain diluar ruangan sebaiknya ditata sedemikian rupa
sehingga tidak membahayakan anak. Penting untuk diperhatikan bahwa
kegiatan bermain diluar bukan semata-mata agar dapat melampiaskan
energinya.
B. Bermain di sekolah
Bermain
disekolah dapat membantu perkembangan anak apabila cukup diberikan
waktu, ruang, materi dan kegiatan. Anak-anak membutuhkan waktu
tertentu untuk dapat mengembangkan keterampilantertentu ketika
melakukan permainan. Tersedianya ruangan dan materi yang cukup
memberi kesempatan pada anak untuk aktif dan produktif melakukan
kegiatan bermain.
C.
Guru Dalam Kegiatan Bermain di Taman Kanak-Kanak
Peran
guru adalah sebagai berikut :
1.
sebagai Perencana
Guru
harus merencanakan suatu pengalaman baru agar anak didik terdorong
untuk mengembangkan minat dan kemampuannya.
Perencanaan
yang harus disusun guru adalah sebagai berikut :
- sasaran yang ingin dicapai
- kegiatan bermain yang akan dilakukan.
- dan bahan yang diperlukan (jenis dan jumlah)
- kegiatan tersebut akan dilakukan(indoor atau outdoor)
- waktu, berapa lama waktu yang untuk kegiatan bermain
- dan evaluasi untuk mengetahui pencapaian tujuan / sasaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
Guru
harus merencanakan hal-hal tersebut minimal satu hari sebelum
kegiatan dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan bermain ini terpadu atau
terintegrasi dengan kegiatan belajar rutin.
2.
sebagai Fasilitator
Artinya
guru harus mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat
kegiatan bermain dan belajar berlangsung. Guru berperan dengan
aktif,kreatif, dan dinamis.
3. Sebagai Pengamat
Guru
harus mengobservasi / mengamati hal-hal sebagai berikut :
a.
anak berinteraksi dengan anak lain dengan benda / mainan disekitar?
b.
lama seseorang anak melakukan suatu permainan?
c. lama seorang anak melakukan suatu permainan?
d. anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bermain atau bergaul dengan
teman sebayanya sehingga dapat memberi bantuan jika diperlukan?
e. ada anak yang mengganggu / terganggu ketika bermain sedang
berlangsung.
4. Sebagai Model
Anak
usia taman kanak-kanak adalah masa meniru. Oleh karena itu sebagian
besar permainan di TK dilaksanakan melaui peniruan/imitasi. Pada masa
ini anak akan menirukan segala tindak tanduk guru disekolah. Guru
yang menghargai bermain akan selalu berusaha menjadi model atau
panutan dalam kegiatan bermain bagi anak didiknya. Guru akan selalu
berusaha mencari kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan bermain
anaklalu mencoba melakukan hal yang di lakukan oleh anak.
5.
sebagai motivator
Guru
sebagai motivator artinya guru harus dapat menjadi pendorong bagi
anak untuk melakukan kegiatan bermain. Guru mendorong anak lebih
akktif ketika bermain mendorong anak untuk melakukan eksplorasi, dan
melakukan kegiatan untuk mendapatkan penemuan-penemuan dan
mendorong anak untuk menyalurkan rasa ingin tahu dan mencari
atas`jawaban tersebut
6.
sebagai teman
Selain
sebagai pendidik guru juga harus dapat berperan sebagai teman atau
sahabat bagi anak dalam bermain. Dalam hal ini guru bertindak sebagai
coplayer artinya guru mempunyai peran yang setara bagi anak. Guru
menempatkan diri sebagai teman yang baik sehingga situasi bermain dan
belajar menjadi akrab serta penuh kesenangan dan kegembiraan. Guru
sebagai teman/sahabat berarti guru harus bersedia terjun
berpartisipasi bermain bersama anak-anak berbaur dalam kegiatan yang
dilakukan anak-anak. Di sini guru jangan selalu memberikan instruksi
tetapi mengikuti aturan yang di buat anak.
D.
Guru Dalam Memilih dan Menetukan Alat Permainan
Memilih
alat permainan untuk anak-anak dapat dikatakan “gampang-gampang
susuah. Hal yang harus diperhatikan guru dalam memilih dan menentukan
alat permainan sebagai berikut:
- yang siap pakai begitu banyak pilihan yang ditawarkan. Guru harus pandai memilih dan selektif serta mempertimbangkan tahapan perkembangan anak secara keseluruhan
- harus jeli memilih alat dan bahan yang tepat untuk suatu kegiatan bermain sehingga penggunannya dapat efektif dan efesien
- perlu memikirkan alat permainan yang bervariasi
- juga harus mempertimbangkan alat permainan yang dapat digunakan didalam atau diluar ruangan dan menggunakannya secara bervariasi sehingga kemampuan anak berkembang secara optimal
- alat permainan yang bersifat mendidik sehingga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak
- alat permainan yang tepat yang dapat mendorong anak menyalurkan ide-idenya, fantasinya serta dapat berekspresi
- permainan tidak harus dibeli tetapi bisa diperoleh dari lingkungan sekitar atau membuatnya sendiri. Anak akan lebih baik dilibatkan (berpartisipasi) dalam membuat alat permainan yang akan digunakan
- perlu memperkenalkan permainan tradisional sehingga anak mengenal seni dan budaya bangsa yang beraneka ragam. Seperti congklak, bola bekel, dan lain-lain.
E. Guru dalam meyediakan aktifitas kreatif yang sesuai dengan
karakteristik perkembangan anak
Setiap
anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda. Guru harus
memperhatikan perbedaan tersebut agar dapat memberikan dan meyediakan
kesempatan pada anak untuk dapat mengembangkan diri secara optimal.
F. untuk guru dalam beberapa kegiatan bermain
a) yang harus diperhatikan dalam Bermain drama
- Pilih ide yang sederhana dan dekat dengan kehidupan dan pengalaman anak
- Jangan memberikan tema pengalaman yang sudah terlalu lama untuk kegiatan bermain drama
- Bantu anak mengingat kembali mengingat pengalamannya sebelum memberikan penjelasan kegiatan yang di lakukan
- Mengatur panggung dengan sederhana dan peralatan yang sesungguhnya yang masih bagus
- Upayakan alur cerita sesuai dengan rencana jika tidak mungkin prinsip fleksibelitas tetap dapat di gunakan
Ketika
permainan berlangsung kurangi keterlibatan guru
b) Yang diperhatiakn dalam Kegiatan bermain gerakan
- Guru menjelaskan permainan pada anak
- Beri nama/judul pada setiap kegiatan yang di lakukan dengan kata-kata yang sesuai dengan tahap perkembangan anak
- Siapkan semua perlengkapan sebelum kegiatan bermain di mulai
- Minta anak untuk antri menunggu giliran dan bergantian jika permainannya menggunakan alat
- Bila perlu beri contoh gerakan untuk mencegah kesalahan gerakan
- Berikan waktu anak-anak untuk praktik dan kreatif
c) Yang harus diperhatikan dalam Bermain dengan musik
- Berikan pilihan musik yang bervariasi
- Gunakan musik untuk melakukan aktifitas
- Susunlah jadwal kegiatan dengan musik dengan hati agar anak dapat berkonsentrasi dengan baik
- Gunakan aktifitas dengan musik sebagai sarana untuk berbagi pengalaman
Langganan:
Postingan (Atom)
Workshop Aktivitas untuk Usia Dini
Bincang-bincang tentang aktifitas fisik untuk usia dini https://www.youtube.com/watch?v=VdAdddnLMKg
-
Meroda ( Ratslag ) Meroda atau gerakan baling-baling dilakukan ke samping untuk empat hitungan, tangan dan kaki berputar seperti bali...
-
ABC Running Drills Other than with strength training, how can running form and performance be improved? Because running has a neuromus...